Senin, 31 Desember 2012

psikologi lingkungan

Diposting oleh Unknown di 23.37
KATA PENGANTAR
Alhamdulillahirabbilalamin, banyak nikmat yang Allah berikan, tetapi sedikit sekali yang kita ingat. Segala puji hanya layak untuk Allah Tuhan seru sekalian alam atas segala berkat, rahmat, taufik, serta hidayah-Nya yang tiada terkira besarnya, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah dengan judul ”PSIKOLOGI LINGKUNGAN DAN TEORI-TEORI”. Dalam penyusunannya, penulis memperoleh banyak bantuan dari berbagai pihak, karena itu penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada: Kedua orang tua dan segenap keluarga besar penulis yang telah memberikan dukungan, kasih, dan kepercayaan yang begitu besar. Dari sanalah semua kesuksesan ini berawal, semoga semua ini bisa memberikan sedikit kebahagiaan dan menuntun pada langkah yang lebih baik lagi. Meskipun penulis berharap isi dari makalah ini bebas dari kekurangan dan kesalahan, namun selalu ada yang kurang. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun agar makalah ini dapat lebih baik lagi. Akhir kata penulis berharap agar makalah ini bermanfaat bagi semua pembaca















DAFTAR ISI
Kata pengantar...................................................................................................................................2
Daftar isi.............................................................................................................................................3
BAB I Pendahuluan................................................................................................................................4
A.    Latar belakang........................................................................................................................4
B.    Tujuan....................................................................................................................................4
C.    Rumusan masalah...................................................................................................................4
BAB II Pembahasan.............................................................................................................................5
A.    Defenisi psikologi lingkungan..................................................................................................5
B.    Ruang lingkup psikologi lingkungan.........................................................................................5
C.    Ambient Condition & Architectural Features..........................................................................6
D.    Sejarah psikologi lingkungan...................................................................................................6
BAB III Penutup..................................................................................................................................9
    Kesimpulan............................................................................................................................9
Daftar pustaka...................................................................................................................................10










BAB I
PENDAHULUAN
A.    LATAR BELAKANG
Diperkenalkannya  Field Theory oleh Kurt lewin yang menjadi salah satu langkah awal dari teori yang mempertimbangkan interaksi antara lingkungan dengan manusia. Terdapat istilah lain yang mendahului istilah Psikologi Lingkungan antara lain Ekologi Psikologi yang berkembang tahun 1943 oleh Lewin.  Pada tahun 1947, Rober Barker Dan Herbet Wright memperkenalkan seting perilaku (Behavior setting) suatu unit ekologi kecil yang melingkupi perilaku manusia sehari-hari. Istilah Psikologi Arsitektur (Architectural psychology) pertama kali diperkenalkan ketika konferensi pertama di Utah pada tahun 1961 dan tahun 1966. Jurnal yang diterbitkan pada tahun 1960an pun banyak yang menggunakan istilah psikologi Lingkungan dan perilaku (Environmental and behavior). Baru pada tahun 1968, Harold Proshanky dan William Ittelson  memperkenalkan program tingkat doctoral di bidang Psikologi Lingkungan (Environmental Psychology) di CNUY (City Univercity of NewYork).

B.    TUJUAN
•    Meningkatkan perilaku yang positif terhadap berbagai aspek kehidupan
•    Untuk meningkatkan komunikasi yang baik dalam masyarakat
•    Menambah wawasan dalam psikologi lingkungan
•    Untuk menyelesaikan tugas makalah psikologi umum


C.    RUMUSAN MASALAH
•    Bagaimana berinteraksi dengan lingkungan ?
•    Apa yang di maksud dengan psikologi lingkungan ?
•    Bagaimana menerapkan psikologi lingkungan ?






BAB II
PEMBAHASAN
A.    Definisi Psikologi lingkungan

Psikologi lingkungan adalah ilmu kejiwaan yang mempelajari perilaku manusia berdasarkan pengaruh dari lingkungan tempat tinggalnya, baik lingkungan sosial, lingkungan binaan ataupun lingkungan alam.
Heimstra dan Mc Farling menyatakan bahwa psikologi lingkungan adalah disiplin yang memperhatikan dan mempelajari hubungan antara perilaku manusia dengan lingkungan fisik.
Gulidfor mendefinisikan psikologi Lingkungan sebagai studi dari transaksi di antara individu dengan setting fisiknya.
Canter dan Craik mengatakan bahwa psikologi lingkungan adalah area psikologi yang mealakukan konjungsi dan analisi tentang transaksi dan hubungan antara pengalaman dan tindakan-tindakan yang berhubungan dengan lengkungan sosio-fisik.
Soedjatmoko, seorang ahli sosiologi, mengungkapkan harapannya untuk mengangkat mawas diri dari tingkat moralisme semata-mata ke tingkat pengertian psikologis dan historis dan mengenai perilaku manusia. Dalam hal ini beliau memberikan pengertian tentang moralisme dan perilaku seseorang sangat dipengaruhi oleh psikologishistoris suatu lingkungan, tempat orang tersebut bersosialisasi dengan masyarakat binaannya.
Sementara Hardjowirogo, seorang antropolog, menulis bahwa tidak ada jaminan akan keefektifan mawas diri. Ungkapan itu telah surut menjadi sekadar penghias buah bibir.
B.    Ruang Lingkup Psikologi Lingkungan

Ruang lingkup Psikologi lingkungan tidak hanya member perhatian terhadap manusia, tempat serta perilaku dan penglaman manusia dalam hubungannya dengan setting fisik namun juga membahas rancangan(desain), organisasi dan pemaknaan, ataupun hal-hal yang lebih spesifik seperti ruang-ruang, bangunan-bangunan, ketetanggaan, rumah sakit danruang-ruangnya, perumahan, serta seting-seting pada lingkup yang bervariasi lainnya. Sosiologi Lingkungan merupakan cabang ilmu yang amat dekat dengan psikologi Lingkungan. Dan terdapat jenis-jenis lingkungan dalam psikologi social yang juga banyak digunakan dalam psikologi lingkungan, diantaranya adalah:
1.    Lingkungana alamiah, seperti: lautan, hutah dan sebagainya
2.    Lingkungan buatan/binaan, seperti: jalan raya, prumahan dan sebagainya
3.    Lingkungan social
4.    Lingkungan yang dimodifikasi
Sementara itu Veitch dan Arkkelin menetapkan bahwa Psikologi Lingkungan merupakan suatu area dari pencarian yang bercabang dari sejumlah disiplin seperti biologi, geologi, psikologi, hokum, geografi, ekonomi, sosiologi, kimia, fiska, sejarah, filsafat serta sub disiplin dan rekayasanya.
C.     Ambient Condition & Architectural Features

Dalam hubungannya dengan lingkungan fisik Wrighstman dan Deaux membedakan dua bentuk kualitas lingkungan diantaranya:
1.    Ambient Condition
Merupakan Kualitas fisik dari keadaan yang mengelilingi individu seperti sound, cahaya, warna,kualitas suara, teperatur, dan kelembaban.
2.    Architctural Features
Merupakan  setting-setting yang bersifat permanen. misalnya didalam suatu ruangan yang diantaranya terdapat dinding, lantai, atap dan sebagainya

D.    Sejarah psikologi lingkungan
Membahas perihal teori-teori yang dikemukakan para ahli psikologi lingkungan, maka yang terlibat adalah teori-teori, baik di dalam maupun di luar disiplin psikologi. Dalam kaitan antara lingkungan dengan perilaku manusia, maka kita dapat menyebut sejumlah teori dimana dalam perspektif ini, yang terlibat di dalamnya antara lain adalah geografi, biologi ekologi, behaviorisme, dan psikologi Gestalt (Veitch & Arkkelin, 1995).
Geografi. Beberapa ahli sejarah dan geografi telah mencoba menerangkan jatuh-bangunnya peradaban yang disebabkan oleh karakteristik lingkungan. Sebagai contoh, Toynbee (dalam Veitch & Arkkelin, 1995) mengembangkan teori bahwa lingkungan seperti  topografi, iklim, vegetasi, ketersediaan air, dan sebagainya adalah tantangan bagi penduduk yang tinggal di lingkungan tersebut. Barry, Child dan Bacon (dalam Veitch & Arkkelin, 1995) mengusulkan bahwa kebudayaan masyarakat pertanian yang tidak nomaden menekankan pola asuh yang bertanggung jawab ketaatan dan kepatuhan. Sebaliknya pada kebudayaan nomaden pola asuh yang ditekankan adalah pada kemandirian dan akal.
Biologi Ekologi. Perkembangan teori-teori ekologi menunjukkan adanya perhatian terhadap
adanya ketergantungan biologi dan sosiologi dalam kaitan hubungan antara manusia dengan
lingkungannya, dimana hal itu secara signifikan mempengaruhi pemikiran-pemikiran psikologi
lingkungan. Dengan perkembangan ilmu ekologi, seseorang tidak dianggap terpisah dari
lingkungannya, melainkan merupakan bagian yang integral dari lingkungan. Pendapat
mengenai hubungan yang saling tergantung antara manusia dengan lingkungannya pada saat
ini akan tampak pada teori-teori yang dikembangkan pada disiplin psikologi lingkungan.
Lingkungan dan penghuninya masih sering dikaji sebagai komponen yang terpisah, meskipun tidak ada keraguan lagi adanya hubungan yang saling tergantung di antara mereka.
Behaviorisme. Pemikiran kalangan behavioris muncul sebagai reaksi atas kegagalan teori-teori kepribadian untuk menerangkan perilaku manusia.
Pada saat ini secara umum dapat diterima bahwa dua hal penting yang menjadi pertimbangan adalah konteks lingkungan dimana suatu perilaku muncul dan variabel-variabel personal (seperti kepribadian atau sikap). Dengan mempertimbangkan kedua hal ini maka akan lebih dapat diramalkan suatu fenomena manusia dan lingkungannya daripada jika dibuat pengukuran sendiri-sendiri.
    Psikologi Gestalt.
Dari pandangan Gestalt, suatu perilaku didasarkan pada proses kognitif, yang dipengaruhi oleh persepsi terhadap stimulus tersebut. Pengaruh Gestalt pada psikologi lingkungan dapat dilihat antara lain pada kognisi lingkungan, misalnya untuk menjelaskan persepsi, berpikir,dan pemrosesan informasi lingkungan.
    Arousal (Pembangkit).
Ketika kita emosional, kita sering merasa bergairah. Beberapa teoritelah berpendapat bahwa semua emosi adalah hanya tingkat dimana seseorang atau binatang dihasut. Meski tidak semua orang setuju dengan gagasan ini, tingkat keterbangkitan adalahbagian penting dari emosi.(Dwi Riyanti & Prabowo, 1997).
Mandler (dalam Hardy dan Hayes, 1985) menjelaskan bahwa emosi terjadi pada saat
sesuatu yang tidak diharapkan atau pada saat kita mendapat rintangan dalam mencapai suatu
tujuan tertentu. Mandler menamakan teorinya sebagai teori interupsi. Interupsi pada masalah
seperti dikemukakan tadi yang menyebabkan kebangkitan (arousal) dan menimbulkan
pengalaman emosional. Menurut Mandler, manusia memiliki motivasi untuk mencapai apa yang
disebut sebagai”dorongan-keinginanan otonomik” yang berfungsi menarik munculnya arousal sehingga kita dapat berubah-ubah dari aktivitas satu ke aktivitas lainnya.
Beberapa teori psikologi lingkungan :
    Teori Beban Stimulus
Titik sentral dari teori ini adalah adanya dugaan bahwa manusia memiliki kapasitas yang terbatasdalam memproses informasi. Teori ini bertanggungjawab terhadap respon-respon stimulus lingkungan dalam kaitannya dengan kapasitas individu dalam jangka pendek untuk memperhatikan dan berinteraksi dengan hal-hal yang menonjol dalam suatu lingkungan.
Menurut Veitch dan Arkkelin(1995) teori ini juga mempelajari pengaruh stimulus yang kurang menguntungkan, seperti perilaku yang terjadi di kapal selam atau penjara. Pengkajian ini menyimpilkan bawa dalam keadaan understimulation tertentu ternyata dapat berbalik menjadi overstimulation.
    Teori Kendala Perilaku
Teori iini memfokuskan kepada kenyataan , atau perasaan, kesan yang terbatas dari individu oleh lingkungan. Lingkungan dapat mencegah, mencampuri, atau membatasi perilaku penghunia (Stokols dalam Veitch&Arkkelin, 1995)
    Teori Tingkat adaptasi
Teori ini mirip dengan teori stimulus berlebih, dimana pada tingkat tertentu suatu stimulus dapat dirumuskan untuk mengoptimlkan perilaku.






   
BAB III
PENUTUP
    KESIMPULAN
Pada kenyataannya para ahli psikologi lingkungan ternyata tidak hanya dibatasi pada istilah perilaku manusia dalam pegertian yang kaku. “perilaku manusia” disini lebih jauh berkaitan dengan proses-proses fisiologis, psikologis, dan perilaku manusia itu sendiri.
Para ahli psikologi lingkungan dalam melakukan penelitiannya ternyata juga dapat menggunakan perspektif indisipliner, dalam pengertian ilmunya maupun dengan interaksi dengan para ahlinya.
Para peneliti psikologi lingkungan dalam penelitiannya pada umumnya secara simultan memadukan masalah-masalah praktis sehari-hari dengan formulasi dari teori-teori.
Dari penjabaran diatas psikologi lingkungan bisa di defenisikan sebagai ilmu perilaku multidisiplin yang memiliki orientasi dasar dan terapan, yang menfokuskan interrelasi antara perilaku dan pengalaman manusia sebagai individu dengan lingkungan fisik dan sosial.










Daftar Pustaka
http://www.anneahira.com/psikologi-lingkungan.htm
http://elearning.faqih.net/2009/12/pendekatan-teori-dan-metode-penelitian.html
http://elearning.gunadarma.ac.id/docmodul/peng_psikologi_lingkungan/bab1-pendahuluan.pdf
http://elearning.gunadarma.ac.id/docmodul/peng_psikologi_lingkungan/bab2-pendekatan_teori_dan_metode_penelitian.pdf
http://jessicaatriajoseph.wordpress.com/2011/02/25/451/

0 komentar:

Posting Komentar

 

psikologiku Template by Ipietoon Blogger Template | Gift Idea